Hal-hal yang Perlu Anda Tahu tentang Narcissistic Parent, dan Bagaimana mengatasinya

Narcissistic parent bukanlah orang tua yang hobi selfie. Dalam sebuah keluarga, narcissistic parent bisa berdampak buruk bagi anak-anak mereka.

“Narsis banget sih lo” 

Mungkin itu yang sering kita ucapkan kepada orang yang hobi selfie. 

Namun Narcissistic Personality Disorder (NPD) bukanlah sebuah perilaku hobi foto atau pamer. Tidak sesederhana itu.

Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Naarsisme pertama kali dipopulerkan oleh psikolog ternama, Sigmund Freud untuk menjelaskan kepribadian seseorang yang mengejar pengakuan dari orang lain terhadap kekaguman dan kesombongan egoistik akan ciri pribadinya.  

Narsis berakar dari tokoh mitos Yunani, Narcissus, yang sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri sehingga dikutuk mencintai bayangannya sendiri di kolam . 

Narsisisme atau yang kini lebih sering disebut narsisme, juga dianggap sebagai masalah budaya dan sosial. 

Banyak pakar yang menganggap bahwa narsisme merupakan salah satu dari tiga ciri utama gangguan kepribadian (dua lainnya adalah  psikopati dan machiavellianisme).

Tapi perlu dipahami, narsisme tidak sama dengan egosentrisme. 

Photo by Ismael Sanchez from Pexels

Narcissistic parent  yang akan dibahas pada artikel ini bukanlah orang tua yang hobi selfie. 

Dalam sebuah keluarga, narcissistic parent bisa berdampak buruk bagi anak-anak mereka. 

Jika kita dibesarkan oleh salah satu atau kedua orang tua yang memiliki trait NPD, apa yang harus kita lakukan?

Pertama-tama,  yuk, kita lakukan dulu family check up sederhana berikut ini : 

  • Apakah Anda dibesarkan dalam kekerasan? 
  • Apakah Anda merasa ayah/ibu Anda terlalu mengontrol Anda?
  • Apakah Anda selalu jadi kambing hitam yang disalahkan?
  • Apakah setelah Anda menikah, memiliki anak, bahkan tidak serumah pun Anda tetap merasa nggak punya kendali? 

Hal-hal tersebut di atas mungkin dialami oleh anak yang dibesarkan seorang narsistik.

Ciri-ciri/karakter NPD

NPD sendiri, seperti disebutkan American Psychiatric Association, memiliki ciri-ciri seperti ini :

  1. Memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang berlebihan 
  2. Mengharapkan untuk diakui sebagai seseorang yang superior, bahkan tanpa adanya prestasi yang menjamin
  3. Melebih-lebihkan bakat dan prestasi
  4. Disibukkan oleh fantasi mengenai kesuksesan kekuatan, kecerdasan, kesempurnaan fisik, atau hidup yang sempurna 
  5. Memercayai bahwa dirinya adalh pihak superior dan hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang berkedudukan sama tinggi atau sama spesialnya
  6. Membutuhkan puja-puji yang konstan setiap saat 
  7. Merasa berhak terhadap segala sesuatu 
  8. Mengharapkan perlakukan khusus dari semua orang
  9. Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan 
  10. 10 Memiliki ketidakmampuan atau ketidak inginan untuk mengakui kebutuhan dan perasaan orang lain
  11. Cemburu dan iri terhadap orang lain, sekaligus meyakini bahwa orang lain cemburu terhadap dirinya
  12. Berperilaku arogan dan sombong

Walaupun beberapa karakteristik tersebut terlihat sebagai kualitas kepercayaan diri, namun keduanya tidak sama.

Karakteristik orang dengan NPD melewati batas dari kepercayaan diri yang sehat, sehingga memunculkan ide bahwa Anda tidak terkalahkan dan menempatkan diri jauh di atas orang lain. 

Kembali ke pertanyaan utama, bagaimana kalau saya dibesarkan oleh ayah/ibu NPD?

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Orang tua dengan NPD

Orang tua NPD biasanya memiliki “2 topeng”.

Biasanya mereka dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, sangat social namun saat di rumah mereka menunjukkan karakter yang berbeda. 

Orang tua NPD akan mengekspos anaknya dalam berbagai kekerasan fisik, psikis, verbal, dan emosi.

Hal ini membuat anak-anak bingung dan frustasi, terluka dengan perkataan mereka, terutama karena perlakukan yang tidak konsisten saat di muka umum dan di rumah. 

Because no one will ever believe this wonderful person is such a horrible parent. 

Penyebab orang tua NPD

Mengapa orang tua NPD bertindak seperti itu? 

Untuk anak dengan orang tua NPD akan sulit untuk memahami, karena orang tua mereka tidak pernah menunjukkan cinta, perhatian, dari yang seharusnya diberikan orang tua. 

Mereka bisa sangat manipulatif, tidak peduli dengan perasaan anak, kejam, dan lain-lain. 

Kenapa bisa seperti itu?

Biasanya orang tua NPD memiliki masa kecil penuh trauma dan mereka memerlukan sebuah mekanisme untuk bisa ‘survive’ dari rasa sakit dan pahit mereka sendiri. 

Mereka biasanya mengalami kekerasan fisik, psikis atau seksual di masa kecil atau kombinasi di antaranya. 

Orang tua pelaku kekerasan tidak mampu memenuhi kebutuhan emosi anaknya, karena mereka tidak punya ‘ruang’ untuk itu, atau simpelnya tidak memiliki fitur tersebut. 

Akhirnya mereka memilih cara untuk merisak dan melakukan kekerasan sekadar melampiaskan emosi negatif mereka. 

Yang paling mudah kemana? Ya ke anak-anaknya 

Orang dengan NPD biasanya “menanggung” banyak luka, dan cara termudah untuk mereka lari dari rasa sakit tersebut dengan berpura-pura mereka tidak merasa sakit dan akhirnya juga ikut mematikan empati mereka terhadap orang lain. 

Bagaimana seorang NPD Parents melihat anaknya? 

Mereka hanya melihat anak sebagai extention dari diri mereka. 

Artinya apa? Artinya jika si anak baik-baik saja, nggak menyusahkan mereka, maka mereka cenderung baik-baik saja. 

Tapi jika anak berulah, atau memiliki opini/nilai berbeda, maka anak akan dianggap sebagai ancaman/beban. 

Intinya mereka tidak dapat menghargai anak sebagai individu karena yang mereka butuhkan adalah anak yang membuat mereka bangga dan menyenangkan hati mereka

Golden Child VS Scapegoat

Orang tua NPD yang memiliki anak lebih dari 1 akan cenderung membuat kubu. Yaitu kubu anak emas dan kubu anak kambing hitam (yang selalu disalahkan)

Dimata orang tua nasistik, anak emas tidak akan pernah berbuat salah. Sebaliknya si kambing hitam tidak pernah berbuat benar. 

Orang tua NPD ingin kendali. 

Jika Anda sudah dewasa dan mandiri, sebisa mungkin jangan menerima uang, barang atau hal-hal lainnya dari mereka. 

Mereka akan menggunakan itu sebagai kesempatan untuk memanipulasi Anda,dan menggadang-gadangkan ‘bukti pengorbanan’  yang mereka buat untuk anda. 

Anak yang dibesarkan oleh orang tua NPD seolah diajarkan atau diprogram untuk percaya bahwa mereka tidak memiliki hak. 

Sehingga anak-anak ini belajar bahwa perasaan mereka adalah salah, tidak valid dan tidak penting. 

Oleh karena itu anak dengan orang tua NPD akan terbiasa untuk menimbun perasaan yang mereka rasakan karena rasa takut akan reaksi dari orang tua mereka 

Jika Anda adalah anak yang besar oleh orang tua NPD, Anda tidak harus mendengarkan komen negatif dari mereka. 

Menjadi orang tua Anda bukan berarti mereka punya hak untuk memperlakukan Anda dengan buruk. 

Jika Anda tidak bisa menerima orang lain bersikap buruk dan jahat pada Anda, maka Anda tidak selayaknya juga menerima begitu saja perlakuan buruk dari orang tua Anda. 

Bagaimana mengatasi orang tua NPD?

  1. Educate yourself  about NPD. 
    Perlakuan buruk orang tua NPD bukan kesalahan Anda. Ini adalah pemahaman paling mendasar untuk kita bisa mengembangkan emosi yang sehat dan mampu terpisah dari identitas toxic parent.

    Besar kemungkinan mereka tidak akan berubah. It is time to set your own term. 
  1. Set healthy boundaries
    Anda berusaha memberi batas dan aturan main, namun berkali-kali gagal, dan ini adalah perilaku yang lumrah, change is hard. Salah satu cara membatasi topik pembicaraan orang tua Anda, mengatur frekuensi bertemu dan kontak dengan mereka.
  1. If all else fails, end contact.
    Jika ayah/ibu tetap bertindak destruktif, tidak menghormati Anda sebagai orang dewasa, maka Anda berhak mengatakan bahwa Anda butuh ruang. Orang tua NPD punya segudang taktik untuk mengontrol Anda dan membuat Anda merasa bersalah atas keputusan Anda. But you need time to heal and develop a network of people in your life who treat you with love and respects.

    Walaupun kita tidak bertemu dan berhubungan kembali dengan mereka, namun jika pikiran kita selalu diisi dengan kemarahan/kekecewaan/sejuta tanya ‘kenapa’, maka sesungguhnya secara tidak langsung mereka tetap ‘mengontrol’ hidup Anda dan hubungan Anda dengan orang-orang sekitar. 
  1. Develop empathy for your mother/father 
    Semakin kita terpapar informasi tentang kesehatan mental, toxic parents, NPD, dan sebagainya, maka semakin mudah kita melepaskan diri dari rasa sakit dan sedih yang mencekik.

Untuk Anda yang dibesarkan oleh oleh NPD parents, mungkin saja Anda punya kecenderungan NPD dengan traits yang lebih menurun. 

Menyadari dan jujur atas kondisi kesehatan mental kita akan membedakan respon dan kualitas hidup kita dengan orang tua. 

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki kecenderungan NPD, silakan mengisi NPD personality test di link berikut ini 

Tes NPD Personality

Photo by Emma Bauso from Pexels

Luka dan kerusakan dari orang tua NPD akan terus diwariskan dari generasi ke generasi hingga seseorang di dalamnya siap untuk dipulihkan. 

Pemulihan itu sangat menyakitkan dan butuh kerja keras dan kerelaan hati untuk kembali mengorek cerita yang sudah lampau dan mengakui kita terluka begitu dalam karenanya. 

Namun pemulihan adalah hal yang layak dan pantas untuk Anda dapatkan, agar Anda dapat memutus rantai kerusakan disfungsi tersebut kepada anak atau generasi keluarga Anda di masa depan.  

 

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp